Jumat, 03 Februari 2017

Jenis-jenis Kejahatan Komputer dan Internet bagian 3

VIRUS
Pada dasarnya, virus merupakan program komputer yang bersifat “malicious” (memiliki tujuan merugikan maupun bersifat mengganggu pengguna sistem) yang dapat menginfeksi satu atau lebih sistem komputer melalui berbagai cara penularan yang dipicu oleh otorasisasi atau keterlibatan “user” sebagai pengguna komputer.


OVERWRITING VIRUS
Merupakan penggalan program yang dibuat sedemikian rupa untuk menggantikan program utama dari sebuah program besar sehingga menjalankan perintah yang tidak semestinya.

PREPENDING VIRUS
Merupakan tambahan program yang disisipkan pada bagian awal dari program utama sehingga pada saat dieksekusi, program virus akan dijalankan terlebih (bereplikasi) dahulu sebelum program yang sebenarnya.

BOOT SECTOR VIRUS
Merupakan program yang bekerja memodifikasi program yang berada di dalam boot sector pada cakram penyimpan atau disket yang telah diformat. Pada umumnya, sebuah boot sector virus akan terlebih dahulu mengeksekusi dirinya sendiri sebelum proses.

FILE INFECTOR VIRUS
Merupakan program yang mampu memiliki kemampuan untuk melekatkan diri  pada sebuah file lain, yang biasanya merupakan file “executable”, sehingga sistem yang menjalankan file tersebut akan langsung terinfeksi.

MULTIPARTITE VIRUS
Merupakan kombinasi dari Infector Virus dan Boot Sector Virus dalam arti kata ketika sebuah file yang terinfeksi oleh virus jenis ini dieksekusi, maka virus akan menjangkiti boot sector dari hard disk atau partition sector dari komputer tersebut.

MACRO VIRUS
Menjangkiti program “macro” dari sebuah file data atau dokumen (yang biasanya digunakan untuk “global setting” seperti pada template Microsoft Word) sehingga dokumen berikutnya yang diedit oleh program aplikasi tersebut akan terinfeksi pula oleh penggalan program macro yang telah terinfeksi sebelumnya. Perlu diperhatikan bahwa virus hanya akan aktif menjangkiti atau menginfeksi sistem komputer lain apabila ada campur tangan manusia atau “user” sebagai pengguna. Campur tangan yang dimaksud misalnya dilakukan melalui: penekanan tombol pada keyboard, penekanan tombol pada mouse, “pemasukan” USB pada komputer, pengiriman file via email, dan lain sebagainya.

WORMS
Worms merupakan program malicious yang dirancang terutama untuk menginfeksi komputer komputer yang berada dalam sebuah sistem jaringan. Walaupun sama-sama sebagai sebuah penggalan program, perbedaan prinsip yang membedakan worms dengan pendahulunya virus yaitu yang bersangkutan tidak memerlukan campur tangan manusia atau pengguna dalam melakukan penularan atau penyebarannya. Worms merupakan program yang dibangun dengan algoritma tertentu sehingga yang bersangkutan mampu untuk mereplikasikan dirinya sendiri pada sebuah jaringan komputer tanpa melalui intervensi atau bantuan maupun keterlibatan pengguna.

TROJAN HORSE
Merupakan program malware yang ada dimasukkan ke dalam sistem melalui sebuah program atau aktivitas yang legal – seperti: melalui proses instalasi perangkat lunak aplikasi, melalui proses “upgrading” versi software yang baru, melalui proses “download” program-program freeware, melalui file-file multimedia (seperti gambar, lagu, dan video), dan lain sebagainya.

REMOTE ACCESS TROJAN
Merupakan program malware yang dapat menimbulkan kerusakan pada komputer, kerugian yang ditimbulkan adalah computer korban serangan dapat diakses secara remote

PASSWORD SENDING TROJAN
Merupakan program malware yang dapat menimbulkan kerusakan pada komputer, kerugian yang ditimbulkan adalah password yang diketik oleh komputer korban akan dikirimkan melalui email tanpa sepengetahuan dari korban serangan.

KEYLOGGER
Merupakan program malware yang dapat menimbulkan kerusakan pada komputer , kerugian yang ditimbulkan adalah ketikan atau input melalui keyboard akan dicatat dan dikirimkan via email kepada hacker yang memasang keylogger.


DESTRUCTIVE TROJAN
Merupakan program malware yang dapat menimbulkan kerusakan pada komputer, kerugian yang ditimbulkan adalah file-file yang terhapus atau hard disk yang terformat.

FTP TROJAN
Kerugian yang terjadi adalah dibukanya port 21 dalam sistem komputer tempat dilakukannya download dan upload file.

SOFTWARE DETECTION KILLER
Kerugiannya dapat memperlemah program-program keamanan seperti zone alarm, anti-virus, dan aplikasi keamanan lainnya.

PROXY TROJAN
Kerugian yang ditimbulkan adalah di settingnya komputer korban menjadi “proxy server” agar digunakan untuk melakukan “anonymous telnet”, sehingga dimungkinkan dilakukan aktivitas belanja online dengan kartu kredit curian dimana yang terlacak nantinya adalah komputer korban, bukan komputer pelaku kejahatan.

WEB DEFACEMENT
Serangan dengan tujuan utama merubah tampilah sebuah website – baik halaman utama maupun halaman lain terkait dengannya – diistilahkan sebagai “Web Defacement”. Hal ini biasa dilakukan oleh para “attacker” atau penyerang karena merasa tidak puas atau tidak suka kepada individu, kelompok, atau entitas tertentu sehingga website yang terkait dengannya menjadi sasaran utama. Pada dasarnya deface dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan dampak pada halaman situs yang terkena serangan terkait.
Jenis pertama adalah suatu serangan dimana penyerang merubah (baca: men-deface) satu halaman penuh tampilan depan alias file index atau file lainnya yang akan diubah secara utuh. Artinya untuk melakukan hal tersebut biasanya seorang ‘defacer’ harus berhubungan secara ‘langsung’ dengan mesin komputer terkait. Hal ini hanya dapat dilakukan apabila yang bersangkutan sanggup mendapatkan hak akses penuh (baca: priviledge) terhadap mesin, baik itu “root account” atau sebagainya yang memungkinkan defacer dapat secara interaktif mengendalikan seluruh direktori terkait. Hal ini umumnya dimungkinkan terjadi dengan memanfaatkan kelemahan pada sejumlah “services” yang berjalan di sistem komputer.
Jenis kedua adalah suatu serangan dimana penyerang hanya merubah sebagian atau hanya menambahi halaman yang di-deface. Artinya yang bersangkutan men-deface suatu situs tidak secara penuh, bisa hanya dengan menampilkan beberapa kata, gambar atau penambahan “script” yang mengganggu. Dampaknya biasanya adalah menghasilkan tampilan yang kacau atau mengganggu. Hal ini dapat dilakukan melalui penemuan celah kerawanan pada model scripting yang digunakan, misalnya dengan XSS injection, SQL atau database injection, atau memanfaatkan sistem aplikasi manajemen website yang lemah (baca: CMS = Content Management System).

DENIAL OF SERVICES (DOS)
Serangan yang dikenal dengan istilah DoS dan DDoS (Distributed Denial of Services) ini pada dasarnya merupakan suatu aktivitas dengan tujuan utama menghentikan atau meniadakan layanan sistem atau jaringan komputer, sehingga sang pengguna tidak dapat menikmati fungsionalitas dari layanan tersebut dengan cara mengganggu ketersediaan komponen sumber daya yang terkait dengannya. Contohnya adalah dengan cara memutus koneksi antar dua sistem, membanjiri kanal akses dengan jutaan paket, menghabiskan memori dengan cara melakukan aktivitas yang tidak perlu, dan lain sebagainya.
Dengan kata lain, DOS dan/atau DDoS merupakan serangan untuk melumpuhkan sebuah layanan dengan cara menghabiskan sumber daya yang diperlukan sistem komputer untuk melakukan kegiatan normalnya. Adapun sumber daya yang biasa diserang misalnya: kanal komunikasi/bandwidth, kernel tables, swap space, RAM, cache memories, dan lain sebagainya.

SYN-FLOODING
Merupakan serangan yang memanfaatkan lubang kerawanan pada saat koneksi TCP/IP terbentuk.


PENTIUM ‘FOOF’ BUG
Merupakan serangan terhadap prosessor yang menyebabkan sistem senantiasa melakukan “re-booting”. Hal ini tidak bergantung terhadap jenis 1l Seperti halnya mencoret-coret tembok atau grafiti dalam dunia nyata. sistem operasi yang digunakan tetapi lebih spesifik lagi terhadap prosessor yang digunakan.

PING FLOODING
Merupakan aktivitas “brute force” sederhana, dilakukan oleh penyerang dengan bandwidth yang lebih baik dari korban, sehingga mesin korban tidak dapat mengirimkan paket data ke dalam jaringan (network). Hal ini terjadi karena mesin korban dibanjiri oleh paket-paket ICMP. Yang membedakan antara DDoS dengan DoS adalah pada DDoS serangan dilakukan serempak oleh beberapa komputer sekaligus, sehingga hal ini sangat ampuh dalam membuat sistem atau jaringan komputer tertentu lumpuh dalam waktu cepat.

BOTNET
Salah satu jenis serangan yang paling banyak dibicarakan belakangan ini dan menjadi trend di negara-negara maju adalah “botnet” yang merupakan singkatan dari “Robot Network”. Pada dasarnya aktivitas botnet dipicu dari disusupkannya program-program kecil – bersifat seperti virus, worms, maupun trojan horse – ke dalam berbagai sistem komputer server yang ada dalam jejaring internet tanpa sepengatahuan pemiliknya. Program malicious yang disusupkan dan ditanamkan pada server ini pada mulanya bersifat pasif, alias tidak melakukan kegiatan apa-apa yang mengganggu. Karena karakteristik inilah makanya sering dinamakan sebagai “zombies”. Yang menarik adalah bahwa pada saatnya nanti, si penyerang yang diistilahkan sebagai “Master Refer” secara “remote” akan mengendalikan keseluruhan zombies yang berada di bawah “kekuasannya” untuk melakukan penyerangan secara serentak dan simultan ke suatu target tertentu. Pada saat inilah maka seluruh zombies yang jumlahnya dapat mencapai puluhan ribu bahkan jutaan tersebut langsung bersifat aktif melakukan kegiatan sesuai yang diinginkan oleh “master”-nya. Dengan melakukan aktivasi terhadap zombies ini maka serangan botnet dapat dilakukan secara serempak dengan beragam skenario yang memungkinkan, seperti: melakukan DDoS secara masif, mematikan sistem komputer secara simultan, menularkan virus dan worms secara serentak, menginfeksi puluhan ribu server dengan trojan horse dalam waktu singkat, dan lain sebagainya. Tingkat kesulitan untuk menangani botnet dikenal sangat tinggi dan kompleks, karena karakteristiknya yang mendunia membuat koordinasi multi-lateral harus dilakukan secara intensif dan sesering mungkin. Disamping itu tidak mudah untuk mendeteksi adanya beraneka ragam jenis zombies yang dalam keadaan non aktif atau “tidur” tersebut; apalagi mencoba untuk mengalokasikan dimana posisi sang Master Refer sebagai dalang pengendali serangan botnet terkait.

SQL INJECTION
Pada dasarnya SQL Injection merupakan cara mengeksploitasi celah keamanan yang muncul pada level atau “layer” database dan aplikasinya. Celah keamanan tersebut ditunjukkan pada saat penyerang memasukkan nilai “string” dan karakter-karakter contoh lainnya yang ada dalam instruksi SQL; dimana perintah tersebut hanya diketahui oleh sejumlah kecil individu yang berusaha untuk mengeksploitasinya. Karena tipe data yang dimasukkan tidak sama dengan yang seharusnya (sesuai dengan kehendak program), maka terjadi sebuah aktivitas “liar” yang tidak terduga sebelumnya dimana biasanya dapat mengakibatkan mereka yang tidak berhak masuk ke dalam sistem yang telah terproteksi menjadi memiliki hak akses dengan mudahnya. Dikatakan sebagai sebuah “injeksi” karena aktivitas penyerangan dilakukan dengan cara “memasukkan” string (kumpulan karakter) khusus untuk melewati filter logika hak akses pada website atau sistem komputer yang dimaksud.

0 komentar:

Posting Komentar